Menanggapi Tanggapan Petisi Kepada Pdt DR Yesaya Pariadji yang di tulis oleh Pdt Lucky Fergian Laoh

PETISI KEPADA PDT YESAYA PARIADJI GEMBALA SIDANG GEREJA TIBERIAS INDONESIA

Saya mencoba membahas satu-persatu tulisan dari petisi di atas.

1. Pdt Yesaya Pariadji bukanlah Hamba Tuhan sejati karena sangat suka mengutuk orang-orang lain di mimbar GTI. Kutuknya juga sangat keji, seperti “lumpuh”, “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”, dan lainnya. Padahal, Tuhan dalam ajaran-ajaran-Nya yang tertulis di Alkitab justru mengajar kita untuk mengasihi sesama manusia, termasuk musuh atau lawan kita. 

Tanggapan Pdt Lucky

Pdt Pariadji tidak pernah memakai kata “saya mengutuk”, tetapi lebih kepada apa yang pernah beliau alami di saat belum bertobat harus mengalami tegoran Tuhan yang keras sehingga bertobat. Hal ini bukan berarti kutuk. Tetapi seperti yang Yesus lakukan terhadap orang yang Dia kasihi harus melewati teguran dan hajaran agar bertobat. Mengingat sifat manusia akibat dosa, suka mengalami pemberontakan, maka Allah harus memakai cara menegur bahkan menghajar untuk membuat orang kembali kepada jalanNya. Apa yang Alkitab perlihatkan kepada kita, sekalipun Yesus lembut dan mengajarkan kepada kita untuk mengasihi musuh-musuh, tetapi ada saat dimana Yesus keras terhadap orang2 yang menyesatkan anak2 (Mat. 18:6,7 – celakalah penyesat), terhadap ahli Taurat. Artinya mereka2 yg sudah tahu firman, tapi tidak menjadi pelaku firman, malah melakukan penyesatan kepada orang yang lemah. Kerinduan beliau agar semua orang diselamatkan, sama dengan kerinduan Yesus. Oleh sebab itu terkadang hajaran dapat menjadi cara ampuh untuk mengingatkan manusia untuk kembali kepada jalanNya

Bantahan saya :

anda :

Pdt Pariadji tidak pernah memakai kata “saya mengutuk”, tetapi lebih kepada apa yang pernah beliau alami di saat belum bertobat harus mengalami tegoran Tuhan yang keras sehingga bertobat. Hal ini bukan berarti kutuk. Tetapi seperti yang Yesus lakukan terhadap orang yang Dia kasihi harus melewati teguran dan hajaran agar bertobat.

saya :

apakah kata “lumpuh”, “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah” adalah sebuah teguran dosa ?

misalnya saja jemaat anda berzinah , apakah anda akan mengatakan kepada jemaat yang berzinah itu “lumpuh”,  “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”?  

misalnya saja jemaat anda ada yang ketahuan mencuri , apakah anda akan mengatakan kepada jemaat yang ketahuan mencuri itu “lumpuh”,  “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”?

misalnya saja ada orang yang belum bertobat , apakah anda akan mengatakan kepada orang itu “lumpuh”,  “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”?

tunjukkan ayatnya !!

anda :

Mengingat sifat manusia akibat dosa, suka mengalami pemberontakan, maka Allah harus memakai cara menegur bahkan menghajar untuk membuat orang kembali kepada jalanNya.

saya :

teguran Allah kepada orang berdosa bukan seperti  perkataan Pdt Yesaya Pariadji , kepada orang yang belum bertobat, Yesus mengajarkan supaya kita memberitakan Injil !!

saya sudah bertanya diatas , saya ulang kembali pertanyaan saya !!

misalnya saja jemaat anda berzinah , apakah anda akan mengatakan kepada jemaat yang berzinah itu “lumpuh”,  “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”?  

misalnya saja jemaat anda ada yang ketahuan mencuri , apakah anda akan mengatakan kepada jemaat yang ketahuan mencuri itu “lumpuh”,  “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”?

misalnya saja ada orang yang belum bertobat , apakah anda akan mengatakan kepada orang itu “lumpuh”,  “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah”?

tunjukkan ayatnya !!

anda :

Apa yang Alkitab perlihatkan kepada kita, sekalipun Yesus lembut dan mengajarkan kepada kita untuk mengasihi musuh-musuh, tetapi ada saat dimana Yesus keras terhadap orang2 yang menyesatkan anak2 (Mat. 18:6,7 – celakalah penyesat), terhadap ahli Taurat. Artinya mereka2 yg sudah tahu firman, tapi tidak menjadi pelaku firman, malah melakukan penyesatan kepada orang yang lemah. Kerinduan beliau agar semua orang diselamatkan, sama dengan kerinduan Yesus. Oleh sebab itu terkadang hajaran dapat menjadi cara ampuh untuk mengingatkan manusia untuk kembali kepada jalanNya

saya :

Mat 18:7

1)   Ayat ini jelas menunjukkan bahwa dosa telah ditentukan oleh Allah (bdk. Luk 17:1). Yesus tidak berkata bahwa penye­satan ‘akan ada’ (yang hanya menunjukkan bahwa Ia tahu bahwa penyesatan akan terjadi), tetapi Yesus berkata bahwa penyesatan ‘harus ada’ (yang jelas menunjukkan bahwa hal itu sudah ditentukan untuk terjadi).

2)   Ada 2 ayat Kitab Suci yang mempunyai kemiripan dengan ay 7 ini yaitu:

·        Luk 22:22 – “Sebab Anak manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan”.

Catatan: perhatikan kata-kata ‘seperti yang telah ditetapkan’itu.

·        1Kor 11:19 – “Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji”.

3)   Sekalipun penyesatan harus ada:

a)   Itu tidak berarti bahwa orang yang sesat ataupun yang menyesatkan, dianggap tidak bersalah atau tidak perlu ber­tanggung jawab!

Ay 7 jelas menunjukkan 2 x kata ‘celaka­lah’ yang jelas menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab atas penyesatan / dosa mereka itu!

b)   Itu tidak berarti bahwa kita boleh membiarkan orang-orang yang sesat.

Mat 18:12-14 secara tidak langsung menunjukkan bahwa kita juga harus mencari orang yang sesat. Ay 15-17 menunjukkan bahwa kita harus menegur orang yang sesat / berdosa supaya ia bertobat dan kembali ke jalan yang benar !

caranya , apakah dengan kata kata ini  “lumpuh”, “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah” ? sekali lagi mohon anda camkan , bahwa untuk penyesat, untuk orang yang belum bertobat , bukan kata kata seperti ini ini  “lumpuh”, “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah” yang harus dikeluarkan kepada orang yang belum bertobat tetapi pemberitaan Injil !!

Mat 28:19 – “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

Luk 24:47 – “dan lagi: dalam namaNya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem”.

=======

2Tim 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,  untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran
Ada 2 hal yang bisa kita pelajari dari ayat ini:

1. Dalam diri orang yang tidak percaya selalu ada kebodohan-kebodohan tertentu yang menyebabkan ia tak mau / tak bisa datang kepada Yesus untuk mendapatkan keselamatan. Dan Kitab Suci / Firman Allah bisa memberi hikmat untuk membuang kebodohan-kebodohan itu, sehingga orang itu akhirnya bisa dan mau datang kepada Yesus.

Contoh kebodohan-kebodohan itu:

menganggap dirinya baik.

Ini jelas akan menyebabkan ia merasa tidak butuh Kristus sebagai Juruselamatnya. Tetapi Kitab Suci bisa ‘menyatakan kesalahan’ (3:16), sehingga menyadarkan orang itu bahwa sebetulnya ia adalah orang yang berdosa, bahkan sangat berdosa.

hanya mempedulikan hidup yang sekarang ini.

Ini juga akan menyebabkan orang itu tidak peduli pada kerohanian, iman dan bahkan kepada Allah sendiri. Tetapi Kitab Suci mengajar bahwa hidup yang sekarang ini fana dan singkat, dan Kitab Suci juga mengajarkan akan adanya suatu kehidupan yang lain setelah kematian, dan yang ini berlangsung selama-lamanya.

ia bisa selamat dengan berbuat baik / hidup baik.

Ini akan menyebabkan ia tidak mau datang kepada Yesus. Yang penting adalah hidup baik. Tetapi Kitab Suci mengajar bahwa manusia tidak bisa baik, dan juga bahwa dengan kebaikan kita, kita tak bisa dibenarkan (Gal 2:16 – “Kamu tahu, bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus”).

2. Keselamatan bisa didapatkan melalui iman dalam Kristus Yesus.

Kitab Suci bukan hanya menunjukkan bahwa manusia itu berdosa dan karena itu akan dihukum di neraka. Kitab Suci juga menunjukkan bahwa Allah telah menyediakan jalan keluarnya, dan itu bisa kita lihat dari sederetan ajaran-ajaran ini:

Allah telah menjadi manusia di dalam diri Tuhan kita Yesus Kristus.
Yesus sudah mati di salib untuk menebus dosa-dosa manusia.
Yesus sudah bangkit dari antara orang mati, mengalahkan Iblis, maut, dan dosa.
Yesus adalah satu-satunya jalan ke surga (Yoh 14:6 Kis 4:12 1Yoh 5:11-12).
Hanya dengan iman kepada Yesus, bukan dengan perbuatan, kita bisa diselamatkan (bdk. Ef 2:8-9 Gal 2:16,21).
Di sini kita bertemu dengan semboyan yang lain dari Reformasi yaitu: Sola Fide, yang berarti Only Faith (= hanya iman). 

Bagi orang yang sudah percaya:

Dalam 2Tim 3:16-17 dikatakan bahwa Kitab Suci / Firman Allah itu bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan, dan mendidik orang dalam kebenaran. Ini membuat orang berdosa yang sudah diselamatkan itu makin baik hidupnya.

Ini adalah urut-urutan yang benar. Orangnya sudah selamat, baru diajar untuk berbuat baik! Bukan sebaliknya!

bandingkan ajaran Alkitab ini dengan pernyataan Pdt Yesaya Pariadji yang mengatakan  “lumpuh” , “ditabrak kereta”, “perutnya disobek-sobek pisau bedah” kepada orang yang belum bertobat, atau kepada orang percaya yang melakukan dosa Lukcy !!

kalau anda mengatakan kata kata ini bertujuan menegor atau mempertobatkan orang , bagaimana jika pada waktu orang yang di tegor  itu “ditabrak kereta” orang tersebut meninggal ? bukankah tidak ada kesempatan bagi orang yang di tegor itu untuk bertobat Lucky ??

============

2. GTI bukanlah gereja yang benar, karena orang-orang yang bersaksi mengalami mukjizat Tuhan harus selalu menyebut nama Pdt Yesaya Pariadji, meskipun orang itu sendiri tidak didoakan oleh Pdt Yesaya Pariadji. Dengan demikian nampak bahwa GTI sangat mengultuskan Pdt Yesaya Pariadji. Padahal, tidak ada satu pun yang boleh ditinggikan selain Tuhan Yesus Kristus sendiri.

anda :

Sebagai salah satu pendeta di Tiberias harus diakui bahwa saya bisa mengerti ajaran yang ada di gereja ini karena saya menerima dari Pdt Pariadji. Mengembalikan kuasa minyak dan anggur belum pernah saya temui di gereja manapun dan dalam sejarah gereja sekalipun. Sehingga dalam pelayanan minyak anggur yang diterapkan memang harus diakui karena sosok Pak Pariadjilah, saya bisa meneruskannya kepada jemaat yang lain. Beliau sendiri selalu berkata saya diajar langsung Tuhan, bukan saya. Sehingga memang karena adanya transfer roh (kuasa) yang diberikan Tuhan Yesus kepada beliau bisa saya terima.

saya :

kalau memang diajar Tuhan Yesus langsung kenapa ajarannya bertentangan dengan Firman Tuhan Pdt Lucky ? diamanakah ayat yang mengatakan perkataan yesus bertentangan dengan Roh Kudus dan Allah Bapa sendiri ?persoalan Minyak dan Anggur tidak perlu saya bahas, karena sudah pernah saya bahas disini

======

Di Tiberias hanya 1 nama yang ditinggikan yaitu Yesus. Lagipula jika saudara datang ke setiap acara Tiberias, semua sakramen yang dilakukan, baik Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan serta Baptisan, dilakukan di dalam nama Yesus, bukan nama pak Pariadji. Sehingga tuduhan meninggikan nama Pak Pariadji hanya tafsiran dan pandangan subjektif yang kurang tepat.

saya :

ini kutipan dari Bulletin Tiberias

“Dengan apa Iwan Chandra dibebaskan dari operasi otak? Pertama, karena dia percaya dibalik Perjamuan Kudus. Walaupun dia bukan orang Kristen, datang untuk menerima Perjamuan Kudus” (Bulletin No. 617, 8/10-2000).Dalam bulletin ini juga disebutkan nama Christina. Menarik sekali nama-nama tersebut diulang lagi dalam brosur KKR Natal mereka yang diadakan di Stadion Utama Senayan pada tgl 9-12-2000 yang lalu.

Kita dapat menemukan dalam brosur tersebut kalimat berikut: “Iwan Chandra bebas dari operasi otak, karena percaya kuasa di balik Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan¡K”,selanjutnya: “Christina bebas dari operasi otak dan pendarahan, sehari menjelang dioperasi PDT X memberikan 3 set Perjamuan Kudus.. Dan dengan Kuasa Minyak Urapan Christina disembuhkan”.

saya mau tanya , KALAU GTI HANYA MENINGGIKAN NAMA YESUS , MANA NAMA YESUS YANG DISEBUT DALAM BULETIN YANG SAYA KUTIP ITU ? KENAPA YANG DISEBUT DISANA PERJAMUAN DAN MINYAKNYA ?

jelas sekali disana  ada  penyimpangan iman dan pengharapan orang dari Kristus yang hidup dan berkuasa kepada “kuasa Minyak Urapan” , anda sadar tidak Pdt Lucky fergian Laoh ? 

diatas anda mengatakan bahwa  Pdt Yesaya Pariadji punya kerinduan supaya semua orang selamat, saya yakin ini termasuk para penyesat, KENAPA JUSTRU PDT YESAYA PARIADJI MENGAJARKAN KESESATAN , KENAPA AJARANNYA MALAH MENYIMPANG DARI IMAN KRISTEN ?

===

3. Pdt Yesaya Pariadji dan GTI telah menerbarkan fitnah keji selama lebih dari setahun belakangan, khususnya terhadap Pdt Josua Tumakaka (mantan pendeta GTI, yang kemudian mengundurkan dari GTI) yang dituduh menjalin hubungan perjanjian darah dengan Nyi Roro Kidul. Didasarkan hal itu pula GTI telah lebih dari setahun menyebut-nyebut ”pendeta setan” di dalam Buletin GTI, yang ditujukan kepada Pdt Josua Tumakaka, meskipun nama Josua Tumakaka sendiri tidak disebut-sebut secara eksplisit.

anda :

Pak Pariadji tidak pernah memfitnah, tetapi apa yang dilakukannya berdasarkan bukti dan fakta lapangan. Kalau dalam petisi ini menyebutkan nama seorang pdt, pak Pariadji tidak pernah menyebutkan nama orang tersebut. Lagipula keluarnya pdt tersebut dari Tiberias atas sebuah keputusan pribadi yang diambil olehnya yang sudah tidak sejalan dengan Tiberias, sehingga itu adalah sesuatu yang fair saat tidak sejalan dengan wadah yang menaunginya, yang berujung pada pengunduran diri. Apa yang disaksikan di Tiberias mengenai salah satu mantan pendeta di Tiberias bukan tanpa alasan, tetapi dengan banyaknya kesaksian orang-orang yang pernah berhubungan dengan pendeta tersebut yang akhirnya bersaksi tentang apa yang mereka alami selama ini, oleh sebab itu mereka bersaksi untuk mengingatkan dan memberitahu jemaat yang lain akan resiko yang akan terjadi. Jadi bukan suatu bentuk perekayasaan suatu kasus.

saya :Pak Pariadji tidak pernah memfitnah, tetapi apa yang dilakukannya berdasarkan bukti dan fakta lapangan ?  sudah sekian banyak tanggapan dan bantahan , adanya GTI itu mengada ada , mengait ngaitkan dengan Firman Tuhan supaya kelihatan benar

=====

4. GTI bukanlah gereja yang benar, karena di tengah ibadah Minggu, ada orang-orang yang diberi kesempatan untuk bersaksi dusta untuk mendiskreditkan Pdt Josua Tumakaka sebagai ”pendeta setan”. Padahal, seharusnya setiap kesaksian bertujuan memuliakan Tuhan Yesus Kristus dan tidak memojokkan pihak-pihak manapun.

anda :

Mereka yang bersaksi adalah orang-orang yang punya pengalaman pribadi dengan sosok pendeta yang dimaksud. Kesimpulan dari setiap kesaksian tersebut dimana banyak orang bersukacita, meninggikan nama Yesus karena melalui penyingkapan rahasia dalam pelayanan Gereja Tiberias, mata rohani mereka dibukakan dan kehidupan mereka dipulihkan.

saya :

diatas anda mengatakan GTI hanya meninggikan ssatu NAMA yaitu Kristus, tetapi dalam persoalan orang yang kesurupan Nyi Roro Kidul, anda percaya perkataan orang yang kesurupan ini , anda tidak konsisten Pdt Lucky !!  dari sini saja sudah jelas kok jika anda lebih percaya perkataan setan daripada Firman Tuhan itu sendiri ! masih mau mengatakan anda posisinya benar  ? kalau anda mengaku hanya meninggikan Kristus , KENAPA ANDA PERCAYA PERKATAAN SETAN ?

======

5. Pdt Yesaya Pariadji bukanlah Hamba Tuhan yang benar, karena ajaran-ajarannya di mimbar maupun di Buletin GTI lebih didasarkan pada pengalaman-pengalaman supranatural dan halusinasi-halusinasinya yang sangat subyektif dan sama sekali tidak ada rujukannya dalam Alkitab. Sebagai contoh, Pdt Yesaya Pariadji mengaku-ngaku sebagai Juru Bicara Surga, Gembala Sidang Yerusalem Baru, memiliki Roh Martir, mendapat SK dari Langit, diajar Yesus langsung, mengajar tentang pemulihan kuasa Perjamuan Kudus, mengajar tentang kuasa Minyak Urapan, dan lain sebagainya.

anda :

….. Apa yang diajarkan pak Pariadji semua terambil dari Alkitab, artinya tidak bertentangan dengan Alkitab. Kenapa bisa berbeda dengan yang lain. Mungkin jawabannya adalah, penafsiran terhadap ayat Alkitab memang membuat banyak perbedaan di dalam ajaran Kristen, karena memakai metode yang berbeda satu dengan yang lainnya.

saya :

Memang setiap umat Tuhan atau gereja boleh menafsirankan Alkitab sendiri-sendiri, tetapi penafsiran tersebut harus bertanggungjawab, harus memenuhi kaidah-kaidah yang benar sehingga tafsiran tersebut sama seperti apa yang Tuhan kehendaki. Di dalam menafsir bagian-bagian Alkitab, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:1.Semua Alkitab harus ditafsirkan dalam terang teologi dari seluruh Alkitab.

  • Firman Allah tidak pernah berkontradiksi dengan dirinya. Tidak ada bagian dari Alkitab yang berkontradiksi atau konflik dengan bagian yang lain. Dengan demikian jika ada dua tafsiran yang berbeda untuk bagian Alkitab yang sama, maka salah satu diantaranya pasti salah. Kebenaran Alkitab bukan relatif dan subyektif, tetapi kebenaran yang mutlak.

2.Bagian-bagian Alkitab yang sulit ditafsirkan dengan bagian-bagian yang lebih jelas. Yang implisit (tersirat) harus ditafsiran oleh yang eksplisit (tersurat).anda rupanya tidak paham Ilmu Hermneutika ?

anda :

Tidak heran tokoh reformasi gereja Marthin Luther dan Zwingli berdebat tanpa ada titik temunya karena masalah penafsiran tentang Perjamuan Kudus. Oleh sebab itu penafsiran bisa berbeda, bisa kurang tepat, bisa salah; tetapi yang dialami pak Pariadji, beliau mendengar sendiri suara Tuhan, dan berjumpa langsung dengan Tuhan Yesus dalam pengalaman supranaturalnya. Oleh sebab itu apa yang beliau perkatakan dibuktikan dengan banyaknya mujizat yang terjadi dalam pelayanan Tiberias dan perkataannya yang selalu didengungkan kepada jemaat, “jika saya berdusta, jika saya belum berjumpa Tuhan, jika saya belum mendengar suara Tuhan, jika saya belum pernah melihat neraka dan surga, dsb.; saya siap dilempar ke neraka”. Perkataan ini sangat jarang dilakukan oleh seorang pendeta karena mengandung resiko yang besar. Jadi pelayanan beliau bukan tanpa dasar firman, tapi mungkin sudut pandang yang digunakan berbeda. Sama seperti halnya saat Yesus diutus ke dunia, bagaimana orang mempercayai Dia datang dari surga?? Semuanya diteguhkan dengan tanda-tanda mujizat yang dibuat oleh Yesus sendiri. Jadi pelayanan dan panggilan pak Pariadji, diteguhkan dengan banyaknya mujizat yang terjadi di Tiberias.

tanggapan :

Ada 4 pandangan tentang arti Perjamuan Kudus: 

a)   Pandangan Gereja Roma Katolik. Pada waktu pastor / imam berkata: ‘HOC EST CORPUS MEUM’ (= ‘This is My body’ / ‘Inilah tubuhKu’), maka roti betul-betul berubah menjadi tubuh Kristus, dan anggur betul-betul berubah menjadi darah Kristus. doktrin ini disebut TRANSUBSTANTIATION (= a change of substance / perubahan zat).

Thomas Aquinas (1225-1274)“The substance of bread and wine are changed into the body and blood of Christ during communion while the accidents (appear­ence, taste, smell) remain the same”  [ Zat dari roti dan anggur berubah menjadi tubuh dan darah Kristus pada saat komuni, sementara accidentsnya (penampilannya / kelihatannya, rasanya, baunya) tetap sama].

Dengan demikian Perjamuan Kudus dalam Roma Katolik dianggap sebagai pengulangan pengorbanan Kristus.

Keberatan terhadap pandangan ini:

tubuh Kristus bukan Allah, sehingga tidak maha ada. Sekarang tubuh Kristus ada di surga, dan karenanya Yesus tidak bisa hadir secara jasmani dalam Perjamuan Kudus! Kitab Suci menyatakan bahwa Yesus dikorbankan hanya satu kali saja (Ibr 9:28 – “demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diriNya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diriNya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia”).

b)   Martin Luther / Gereja Lutheran. Roti dan anggur tetap tidak berubah tetapi Kristus hadir secara jasmani baik di dalam, dengan / bersama, di bawah (in, with and under) roti dan anggur.

Doktrin ini disebut CONSUBSTANTIATION.

Keberatan terhadap pandangan ini:

Sama seperti terhadap pandangan Roma Katolik, pandangan Luther / Lutheran tetap menunjukkan bahwa tubuh Kristus harus maha ada (karena tubuh Kristus itu harus hadir di setiap tempat yang mengadakan Perjamuan Kudus, dan sekaligus juga di surga). Ini tidak benar. Tubuh Kristus bukan Allah sehingga tidak maha ada.

c)   Zwingli / Gereja Baptis.

Perjamuan Kudus hanyalah peringatan pengorbanan Kristus.

d)   Pandangan Calvin / Reformed.

Kristus bukan hadir secara jasmani, tetapi secara rohani. Jadi Perjamuan Kudus adalah suatu persekutuan dengan Kristus (1Kor 10:16 – “Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?”).  

Perjamuan Kudus bukan sekedar merupakan peringatan. Kalau memang sekedar peringatan, mengapa ada ayat-ayat seperti 1Kor 11:26-30?

Roti menguatkan kita dan anggur memberikan sukacita. Bahwa dalam Perjamuan Kudus digunakan roti dan anggur menunjukkan bahwa Perjamuan Kudus bisa menguatkan iman kita dan memberikan sukacita. Tetapi tentu saja syarat dalam 1Kor 11:27-32 harus ditaati. Perjamuan Kudus juga menggambarkan persekutuan orang percaya, karena makan dan minum dari roti dan anggur yang satu / sama (bdk. 1Kor 10:17 – “Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu”).

Catatan: sebetulnya kata ‘satu’ dalam 1Kor 10:17 ini tidak cocok dengan penggunaan hosti dalam Perjamuan Kudus, karena dalam penggunaan hosti ‘satu roti’ itu tidak terlihat.

Charles Hodge: “The custom, therefore, of using a wafer placed unbroken in the mouth of the communicant, leaves out an important significant element in this sacrament” ( Karena itu, kebiasaan / tradisi menggunakan hosti, yang diletakkan secara utuh di dalam mulut dari peserta Perjamuan Kudus, menghapuskan suatu elemen berarti yang penting dalam sakramen ini).

anda :

Sebagai penutup saya katakan bahwa petisi di atas dibuat oleh pihak yang “membenci” Tiberias. Secara tata ibadah, secara keimanan, secara status gereja; semua tidak ada yang menyimpang.

saya :

tidak menyimpang ? mudah sekali anda mengambil kesimpulan untuk mengelak ?

  • pembahasan ini  sudah jelas diartikan ada penyimpangan dalam ajaran GTi , anda berkelit tidak ada penyimpangan ?
  • diatas saja anda mengatakan hanya meninggikan satu nama, tetapi pada kenyataannya anda percaya kepada perkataan orang yang kesurupan roh jahat daripada Firman Tuhan
  • diatas juga sudah di buktikan bahwa GTI sudah menyimpang dari iman berdasarkan kutipan dari Buletin anda yang lebih menekankan “kuasa Minyak Urapan”

anda :

Berbicara doktrin, doktrin bisa berbeda satu dengan yang lainnya karena perbedaan sudut pandang. Mungkin kata-kata Martin Luther bisa saya kutip, “buktikanlah salah menggunakan Alkitab”.saya :

  • anda jangan memutar balik pernyataan martin Luther untuk mendukung ajaran anda !! martin Luther mengatakan itu karena dia menentang ajaran Roma Katolik !!
  • anda juga tidak mencantumkan dari mana anda mengutip kata kata itu Lucky !!
  • saya belum pernah membaca tulisan Luther yang berbunyi seperti yang anda kutip, yang ada dari pernyataan Marthin Luter adalah Alkitab tidak bisa salah untuk mendukung ajaran Sola Scriptura Lucky !!

anda :

Entah karena Tiberias semakin berkembang, besar, dsb. Semakin tinggi pohon, semakin besar angin yang meniupnya.

saya :

dalam waktu 10 tahun (1942-1952), jumlah orang Saksi Yehovah di Amerika Serikat berkembang 2 x lipat, di Asia 5 x lipat, di Eropa 7 x lipat, dan di Amerika Latin 15 x lipat. Apakah itu membuktikan bahwa ajaran mereka itu benar dan gereja mereka diberkati oleh Tuhan?

Ingatlah bahwa kebenaran bukanlah persoalan demokrasi, dalam arti, yang banyak belum tentu benar! Pada saat Yesus melayani secara jasmani dalam dunia ini, hanya sedikit orang yang sungguh-sungguh percaya dan mengikuti Dia. Apakah ini berarti ajaranNya salah dan pelayananNya tidak diberkati Tuhan?

Ingatlah juga bahwa Tuhan Yesus sendiri sudah menubuatkan bahwa makin mendekati akhir jaman, makin banyak ajaran sesat, dan makin banyak orang yang tersesat (Mat 18:7 Mat 24:5,11).

Juga ingatlah bahwa Paulus juga menubuatkan bahwa akan datang waktunya orang tidak dapat lagi menerima ajaran yang benar dan mereka akan mengumpulkan guru-guru palsu menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Juga bahwa mereka akan menutup telinganya bagi kebenaran dan membukanya bagi dongeng (2Tim 4:3-4). Jadi, kalau banyak orang senang mendengar ajaran GTI , itu hanyalah penggenapan dari nubuat ini!

anda :

Tetapi dasar yang kuat tidak akan pernah membuat pohon tersebut tumbang. Pak Pariadji dan Tiberias hanya melakukan perintah yang Tuhan berikan untuk dilakukan, “mempersiapkan jemaat yang kudus, misionaris dan siap ke surga”, membawa jemaat kepada target akhir kita, yaitu surga. Jadi mari sama-sama persiapkan diri kita menghadap Dia di dalam kekudusan. 

saya :

mempersiapkan jemaat yang kudus , misionaris dan siap masuk ke Sorga dengan bekal percaya kepada perkataan setan dan ajaran sesat ? LUAR BIASA SEKALI anda kalau mengibul !!

 

 

Comments are closed.